Resume Kajian – Wanita Berkarir Surga (2)
Disampaikan oleh : Ustadz
Felix Siauw
Channel Youtube : Felix Siauw
(link channel youtube)
Karunia Terbaik untuk Wanita
Terkait paham feminisme
yang kini mulai mempengaruhi banyak kalangan, termasuk umat muslim di berbagai
belahan dunia, ada baiknya kita mengetahui asal mula atau sejarah dari
feminisme itu sendiri. Paham ini berkembang dan dimulai dari Barat, yang mana
ketika itu para perempuan di sana mendapatkan berbagai perlakuan yang tidak
adil dan mengalami berbagai ketertindasan. Berangkat dari ketidakadilan inilah
kemudian lahir berbagai tuntutan yang akhirnya seolah “menyetarakan” antara
perempuan dan laki-laki.
Sementara dalam dunia Islam
sendiri, semua hal sudah diatur sedemikian rupa, seperti yang telah dijelaskan
pada resume sebelumnya. Islam menyatakan bahwa laki-laki dilebihkan atas
perempuan dalam beberapa hal dan sebaliknya, perempuan juga memiliki kelebihan dalam
beberapa hal lainnya dibanding laki-laki. Keduanya saling melengkapi dan
melakukan peran sesuai porsi fitrah dan kelebihannya. Seiring berkembang
dan meluasnya penyebaran paham feminisme ini, kemudian juga mulai menghampiri
umat Islam dan meracuni kaum muslimin.
Hal ini terjadi
karena ketidakpahaman akan aturan Islam itu sendiri sehingga
pengimplementasiannya pun tidak sebaik aturan yang telah disyariatkan dan
memicu kecemburuan-kecemburuan atau perasaan-perasaan tidak adil sebagaimana
yang dirasakan perempuan di Barat sana. Padahal syariat tetap memperbolehkan
perempuan untuk bekerja atau beraktivitas di luar rumah dengan syarat tidak
menempati pos-pos yang lebih layak untuk diisi oleh laki-laki. Hal ini demi
melindungi perempuan itu sendiri dari hal-hal yang akan memberatkannya dan
lebih diutamakan untuk mengisi pos-pos yang urgent untuk dipegang oleh kaum
perempuan (guru, dokter kandungan, dll).
Dalam sejarah, pernah
datang seorang perempuan yaitu Asma’ binti Yazid yang menemui Rasulullah
mewakili kaumnya untuk menanyakan perihal peluang-peluang kebaikan dan pahala
yang seolah lebih mudah dikejar oleh kaum laki-laki. Ada banyak amalan yang
pahalanya besar tapi akan kesulitan untuk dikerjakan oleh perempuan yang akan
lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah, memenuhi segala kewajiban
rumahtangganya. Lalu Rasulullah pun menjawab dan memberi penjelasan seperti
yang disebutkan dalam hadist berikut:
“Engkau pahamilah dan
sampaikanlah apa yang akan aku katakan nanti kepada wanita-wanita selainmu.
Bahwa suami dengan baik merawatnya di saat ia sakit, mematuhi perintahnya,
pahalanya setara dengan amal perbuatan yang hanya bisa dikerjakan oleh para
laki-laki tersebut.”
Karir terbaik seorang
perempuan adalah ketika ia memutuskan segala sesuatu dalam hidupnya hanya untuk
Allah SWT. Apapun aktivitas yang kemudian ia jalankan, baik itu di dalam rumah
maupun di luaran, semua berdasarkan keridhoan suaminya agar ia mendapatkan pula
keridhoan Rabb-Nya. Karir yang sangat menanti untuk dititi oleh perempuan
adalah ketika ia berkarir sebagai seorang ibu yang akan mendidik
generasinya dengan pendidikan terbaik yang dimulai dari rumah. Lalu karir
sebagai support terbesar bagi suaminya, pendukung dan penyejuk
hatinya.
Belajarlah dari kisah-kisah
perempuan mulia; Khadijah, Maryam, Siti Hajar, Ibunda Musa a.s dan lain
sebagainya yang telah berkarir cemerlang dalam urusan keluarganya. Adapun
kisah-kisah para perempuan yang rusak, seperti halnya istri-istri para Nabi
yang membangkang, sejatinya mereka telah mengajarkan kita bahwa tatkala seorang
ibu atau istri itu rusak dan tidak baik akhlaknya kepada keluarga, maka akan
rusak pulalah keturunannya (anak-anaknya). Karir terbaik seorang wanita adalah
karirnya meniti syurga.
Tidak ada komentar: