Sebaik Prasangka - A Note For Myself


Dalam perjalanan yang menggoreskan tinta-tinta kisah kehidupan ini, acap kali kita bersua dengan dilema tentang rahasia yang tengah menanti di penghujung sana. Rahasia tentang bagaimana cara kita bisa melewati ujian yang dirasa terlalu berat ini. Rahasia tentang seberapa banyak rezeki yang masih tersedia untuk menopang kelangsungan rutinitas harian ini. Rahasia tentang siapa yang akan mendampingi diri, barangkali? Rahasia tentang sejauh apa kaki ini bisa melangkah dalam rentang batas usia yang ada.


Ah, begitu banyak rahasia yang terkadang menarik perhatian untuk segera kita pecahkan. Kita tergoda untuk memikirkan masa depan yang terlalu jauh tersebab keyakinan untuk melewati hari ini sudah tak lagi utuh. Kita ragu, takut, dan merasa tak mampu dan mulai berputus asa, sehingga memilih untuk mengkhayalkan dan memikirkan sesuatu yang belum perlu. 


Memang, kehidupan ini memang penuh rahasia yang masih tak terpecahkan oleh kita. Tapi tak semua rahasia perlu diketahui sebegitu segera. Seperti kata mereka, ‘semua akan indah pada masanya’. Biarkan saja mengalir, tapi tentu bukan tanpa kita berpikir, karena setiap langkah yang diambil akan menjadi penentu dimana kisah ini akan berakhir.  Layaknya labirin raksasa, setiap jalan yang kita pilih dalam menentukan sejauh apa kita akan berjumpa pada pintu keluarnya. Mempersiapkan, melakukan dan menerima. Jalani saja seluruh prosesnya.


Kemudian janganlah lupa untuk senantiasa berprasangka baik pada-Nya, karena Ia akan selalu sesuai persangkaan hamba-Nya. Cobalah menggali sudut pandang yang berbeda tatkala ingin dan takdir masih belum berjalan bersama. Selagi kita telah mempersembahkan usaha terbaik dan melangitkan do’a pada waktu-waktu yang juga terbaik, maka tak mungkin ada penolakan dari-Nya. Entah akan segera dikabulkan,diberi penangguhan atau justru disimpan untuk menjadi tabungan pinta yang akan diwujudkan pada masa keabadian, semuanya diberi jawaban yang terbaik untuk diri.


“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Q.S. Al-Baqarah 2:216)

 

A Note For Myself – Wirdha Listiani

Sebaik Prasangka - A Note For Myself  Sebaik Prasangka - A Note For Myself Reviewed by Wirdha Listiani on November 05, 2020 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.