Siapa yang pernah merasakannya? Hampir setiap kita sepertinya pernah mengecap rasa keputusasaan ini, terlebih saat status iman juga tengah terguncang di dalam hati. Titik-titik terendah dalam hidup yang membuat kita merasa begitu hancur dan tak berguna, barangkali. Atau titik-titik dimana kita telah kehilangan seluruh kepercayaan terhadap sesama insan dan merasa tidak memiliki lagi sandaran meski Yang Maha Kuasa itu tak pernah meluputkan kita dari pengawasan. Kemudian diri merasa begitu lemah dan tak berdaya, hingga terbesit ingin mengakhiri semua dan melepas segala dengan harap agar terlepas sedikit beban yang menggelayut di dalam dada.
Setiap pekan, bulan dan tahun yang bergulir, siklus itu kembali hadir
dan membuat kita kembali khawatir. Padahal sebelumnya, saat rasa itu menjelma lalu
kita menjatuhkan kepala dan mengisak pelan dihadapan-Nya, berbisik iba pada Zat
yang jiwa ini berada didalam genggaman-Nya, pada akhirnya semua berlalu dengan
baik-baik saja. Lalu mengapa kali ini masih berputus asa kembali? Ketika kisah
indah yang penuh misteri dan hikmah itu telah kita jalani sendiri, lalu mengapa
kali ini masih tersimpan ragu di hati? Bukankah Ia selalu memiliki cara
tersendiri untuk memberikan solusi, lalu mengapa masih membebani diri dengan
sesuatu yang bukan menjadi porsi seorang hamba ini?
Percayalah, keajaiban itu akan selalu hadir kembali dengan cara-cara tertentu yang tak semuanya mampu kita nalari. Kita hanya perlu senantiasa melatih kesabaran
yang tiada batasnya itu, juga tak boleh lupa pada sujud panjang yang menjadi
media untuk kita mengadu. Manisnya perjuangan hanya akan terasa jika kita
berhasil sampai pada tujuan. Sampai kita bisa mengecap rasa manisnya, pil pahit
dalam bentuk segala ujian yang menerpa harus ditelan dengan sepenuh rasa
kepercayaan bahwa ia akan menjadi menjadi wasilah dari kesembuhan, proses
menuju pendewasaan dan jalan panjang menuju kebahagiaan sejati yang telah
dijanjikan.
Semoga setelah hari ini tidak ada lagi keputusasaan yang hadir
menyambangi. Semoga setelah hari ini hidup kita hanya akan diisi oleh rasa
syukur yang tiada henti. Juga, semoga setelah hari ini kita akan senantiasa
menjadi pribadi yang lebih optimis dan siap bertransformasi menjadi pribadi
yang lebih baik lagi. Lalu, semoga setelah hari ini tatkala rasa itu hadir
kembali, secuil tulisan ini bisa menjadi pengingat bagi diri bahwa kita harus mampu,
kita pasti bisa melewati segala ujian itu karena kita tak pernah sendiri, ada
dia Yang Maha Tahu yang tak ‘kan pernah abai pada hamba-hamba-Nya yang datang
bersimpuh untuk mengadu.
A Note For Myself – Wirdha Listiani
Tidak ada komentar: